Kamis, 11 Januari 2018

Sikap Kritis dalam Menghadapi Ketimpangan Sosial


Stratifikasi sosial sebenarnya pantas berada di kehidupan sosial namun dengan adanya stratifikasi sosial, tidak harus menimbulkan pengkotak-kotakan sehingga timbul ketimpangan sosial yang berbahaya. Ketimpangan sosial sangat berbahaya jika tidak dikendalikan intensitasnya. Orang bisa merampok, membunuh dan berbuat jahat pada orang lain hanya karena ingin status/ kedududkan. Manusia saling bersaing satu sama lain. Semuanya ingin menjadi lebih baik dari yang lain, itu manusiawi. Sifat dasar manusia yang memiliki keinginan untuk dilihat oleh sesamanya memang sudah melekat erat dalam diri setiap individu.
            Seharusnya manusia lebih berorientasi pada hubungan sosial, bukan kedudukan semata. Untuk apa status tinggi, nilai dan prestasi bagus, ekonomi bagus tetapi sosialisasi jongkok, mau jadi apa kedepannya. Orang dengan status lebih tinggi pantasnya dihargai atas usahanya karena mereka pastiya berusaha lebih dari yang statusnya rendah, bukan dicemburui. Jika mindset kita tidak dirubah akan status dan peran sosial, ketimpangan akan terus terjadi dan mau jadi apa bangsa ini jika kita tidak senang melihat orang lain maju? Diatas? Lebih kaya? Harusnya kita lebih bersyukur agar tidak cemburu dengan status orang lain yang mungkin lebih tinggi.
            Saya bingung, apa yang ada di pikiran mereka, mahluk-mahluk pencari status yang masih eksis berkeliaran bebas di masyarakat ini. Manusia haus akan penghargaan, haus akan perhatian dan memiliki tingkat ego yang kadarnya berbeda-beda sehingga ketimpangan sosial dengan mudahnya terjadi. Mengapa beberapa orang lebih mementingkan status sosial dibanding keselamatan teman mereka sendiri? Ada orang berani membunuh orang lain karena merasa terancam dengan kedudukan orang tersebut. Rakyat jelata berani membunuh presiden hanya karena merasa terintimidasi dengan status presiden.

            Bisakah kita memaksimalkan hanya hal-hal positifnya saja? Ketimpangan sosial terjadi karena adanya stratifikasi sosial yang sangat tajam. Apa yang harus kita lakukan selain merubah mindset kita, dimulai dari diri kita sendiri yaitu dengan cara mengutaman hubungan sosial. Hubungan sosial dengan orang lain jauh lebih berharga daripada bagaimana kita dipandang berdasarkan status. Menerima nasib kita masing-masing sebagai manusia namun kita tetap berusaha sebagai mahluk yang memiliki motivasi untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. Semua manusia memiliki hasrat untuk menjadi lebih baik daripada diri mereka di hari sebelumnya. Hal ini juga bisa mendorong untuk meningkatkan kualitas diri mereka sendiri sehingga tidak harus merasa cemburu dengan keberhasilan orang lain. Apa yang kita lihat, kenikmatan hidup orang lain pasti ada latar belakangnya. Hilangkan sterotif bahwa orang berstatus tinggi itu meraihnya dengan mudah. Bisa saja ia bekerja siang malam untuk meraihnya sedangkan yang status rendah kerja dengan resiko kecil. Kita harus merubah mindet kita terlebih dahulu agar kita terbebas dari kecemburuan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar