Minggu, 05 Agustus 2018

Jangan Biarkan Konflik dan Kekerasan menjadi Pelanggaran HAM

‘’Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5 : 44)’’
            Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui konflik atau pertentangan yang terkadang bisa memicu pelanggaran hak asasi mansia. Secara umum, konflik merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk mencapai tujuan pribadi menggunakan cara kekerasan. Konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sosial. Konflik sendiri memiliki sifat ‘’omni present’’ yang artinya konflik akan selalu hadir selama masyarakat itu ada. Dalam bertindak ataupun berkata-kata, terkadang kita tidak sadar apa yang telah kita lakukan telah menyakiti hati orang lain. Tuhan mengajarkan kita sebagai manusia untuk saling mengasihi  satu sama lain, termasuk musuh-musuh kita. Seperti yang tertulis dalam Matius 22 : 39 yang berbunyi ‘’Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.’’ Maka dari itu, meski konflik akan selalu ada di dalam masyarakat, kita harus tetap mengasihi sesama, termasuk yang sedang memiliki konflik dengan kita. 
Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna diantara ciptaan-Nya. Manusia memiliki akal budi, hati nurani dan kebabasan. Hal tersebut yang membedakan manusia dengan mahluk yang lainnya. Tuhan pernah berfirman kepada manusia agar manusia berkuasa atas ciptaan yang lainnya, hal ini menunjukkan betapa cintanya Tuhan kepada umatnya. Sejak lahir, manusia memiliki hak asasi yang sifatnya hakiki karena hak asasi manusia merupakan pemberian dari Tuhan. Seorang m anusia sudah dianugrahi hak asasi sejak berada dalam kandungan ibunya, tepatnya pada saat sel telur menyatu dengan sel sperma dan membentuk zigot. Maka dari itu, kita harus menjaga, menghormati dan menghargai hak asasi manusia yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Betapa berharga hidup kita bagi Allah. Semua orang diberikan hak asasi secara adil oleh Allah, tidak berat sebelah. Meskipun manusia terkadang berlaku tak adil dan menyiksa sesamanya, Tuhan selalu mengasihi umat-Nya dan Dia tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Sebagai umat Allah yang dikasihi-Nya, pantaskah kita saling menykiti satu sama lain? Bukankah konflik tidak seharusnya berujung pada kekerasan walaupun konflik dan kekerasan itu sangat dekat kaitannya? Kita hanya akan sadar bahwa kita sudah terlambat menyadari bahwa tindakan kita menyiksa orang lain yang sama dengan melanggar hak asasi orang lain sebagai manusia. Jika kita berkonflik dengan orang lain, seharusnya kita tetap mengasihi satu sama lain sebagaimana yang diperintahkan Tuhan. Seharusnya kita menyadari bahwa kekerasan itu melanggar hak asasi manusia. HAM bersifat universal. HAM tidak megenal kaya atau miskin, HAM bersifat adil terhadap setiap manusia. Tidak bisa dikurangi, tidak bisa dibagi. Meskipun di negri ini bisa ditemui banyak peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan hak asasi mansuia. Manusia memiliki hak untuk hidup sebagaimana dituliskan didalam pasal 28 ayat 1 UUD 1945. Sedangkan disisi lain, kita masih memiliki perturan hukum mengenai hukuman mati. Apa yang bisa kita lakukan? Sudah seharusnya kita menghargai hak asasi orang lain agar terhindar dari hukuman. Sudah seharusnya kita menghargai hak asasi orang lain.
Jika kita melanggar hak asasi orang lain, kita menghina Tuhan. Tuhan yang sudah menciptakan kita dengan HAM yang bersifat hakiki. Termasuk dalam kehidupan sehari-hari yang sering ditemui kekerasan. Sudah merupakan kewajiban setiap manusia untuk menghargai hak asasi setiap orang. Setiap orang memiiki hak untuk dihargai keberadaannya, apapun yang terjadi. Hak asasi tidak bisa dikurangi, dicabut ataupun dibagi. Hak asasi manusia memiliki sifat hakiki. Kita harus menghargai hak asasi setiap orang dengan cara menghargai keberadaan mereka dan mengasihi mereka seperti yang diperintahkan Allah kepada manusia.
Dalam kehidupan sosial, kita berbeda dengan yang lainnya. Tuhan menciptakan setiap individu itu berbeda. Karena perbedaan-perbedaan itulah yang menyebabkan manusia terkadang berkonflik. Seperti yang kita tahu, penyebab konflik sosial adalah perbedaan kepentingan, perbedaan kebudayaan, perbedaan pendirian dan perubahan sosial. Seseuatu yang akan selalu ada dalam masyarakat. Jika kita berseteru dengan orang lain terkadang kita ingin menjatuhkan orang tersebut. Terkadang kita melakukan kekerasan yang dapat melukai hati orang lain. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya kekerasan secara fisik. Kekerasan bisa saja secara verbal maupun secara psikologis. Kita cenderung untuk tidak menghargai orang lain ketika kita berkonflik dengan mereka. Meskipun begitu sudah menjadi hak asasi setiap manusia untuk dihargai keberadaannya dan diperlakukan sebagai manusia. Jika kita saja sudah melakukan kekerasan, bagaimana bisa kita menghargai hak asasi orang lain. Janganlah manusia saling membenci dan janganlah manusia saling ingin menghilangkan lawan kita. Kita diciptakan oleh Tuhan untuk saling mengasihi, bukan untuk membenci satu sama lain..

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar