‘’Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5 : 44)’’
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering menemui konflik atau pertentangan yang terkadang bisa memicu pelanggaran
hak asasi mansia. Secara umum, konflik merupakan suatu tindakan yang bertujuan
untuk mencapai tujuan pribadi menggunakan cara kekerasan. Konflik merupakan
sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sosial. Konflik sendiri
memiliki sifat ‘’omni present’’ yang
artinya konflik akan selalu hadir selama masyarakat itu ada. Dalam bertindak
ataupun berkata-kata, terkadang kita tidak sadar apa yang telah kita lakukan
telah menyakiti hati orang lain. Tuhan mengajarkan kita sebagai manusia untuk
saling mengasihi satu sama lain,
termasuk musuh-musuh kita. Seperti yang tertulis dalam Matius 22 : 39 yang
berbunyi ‘’Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu
sendiri.’’ Maka dari itu, meski konflik akan selalu ada di dalam masyarakat,
kita harus tetap mengasihi sesama, termasuk yang sedang memiliki konflik dengan
kita.
Tuhan menciptakan manusia sebagai
mahluk yang paling sempurna diantara ciptaan-Nya. Manusia memiliki akal budi,
hati nurani dan kebabasan. Hal tersebut yang membedakan manusia dengan mahluk
yang lainnya. Tuhan pernah berfirman kepada manusia agar manusia berkuasa atas
ciptaan yang lainnya, hal ini menunjukkan betapa cintanya Tuhan kepada umatnya.
Sejak lahir, manusia memiliki hak asasi yang sifatnya hakiki karena hak asasi
manusia merupakan pemberian dari Tuhan. Seorang m anusia sudah dianugrahi hak
asasi sejak berada dalam kandungan ibunya, tepatnya pada saat sel telur menyatu
dengan sel sperma dan membentuk zigot. Maka dari itu, kita harus menjaga,
menghormati dan menghargai hak asasi manusia yang telah diberikan Tuhan kepada
kita. Betapa berharga hidup kita bagi Allah. Semua orang diberikan hak asasi
secara adil oleh Allah, tidak berat sebelah. Meskipun manusia terkadang berlaku
tak adil dan menyiksa sesamanya, Tuhan selalu mengasihi umat-Nya dan Dia tidak
pernah meninggalkan umat-Nya.
Sebagai umat Allah yang
dikasihi-Nya, pantaskah kita saling menykiti satu sama lain? Bukankah konflik
tidak seharusnya berujung pada kekerasan walaupun konflik dan kekerasan itu
sangat dekat kaitannya? Kita hanya akan sadar bahwa kita sudah terlambat
menyadari bahwa tindakan kita menyiksa orang lain yang sama dengan melanggar
hak asasi orang lain sebagai manusia. Jika kita berkonflik dengan orang lain,
seharusnya kita tetap mengasihi satu sama lain sebagaimana yang diperintahkan
Tuhan. Seharusnya kita menyadari bahwa kekerasan itu melanggar hak asasi
manusia. HAM bersifat universal. HAM tidak megenal kaya atau miskin, HAM
bersifat adil terhadap setiap manusia. Tidak bisa dikurangi, tidak bisa dibagi.
Meskipun di negri ini bisa ditemui banyak peraturan perundang-undangan yang
bertentangan dengan hak asasi mansuia. Manusia memiliki hak untuk hidup
sebagaimana dituliskan didalam pasal 28 ayat 1 UUD 1945. Sedangkan disisi lain,
kita masih memiliki perturan hukum mengenai hukuman mati. Apa yang bisa kita
lakukan? Sudah seharusnya kita menghargai hak asasi orang lain agar terhindar
dari hukuman. Sudah seharusnya kita menghargai hak asasi orang lain.
Jika kita melanggar hak asasi
orang lain, kita menghina Tuhan. Tuhan yang sudah menciptakan kita dengan HAM
yang bersifat hakiki. Termasuk dalam kehidupan sehari-hari yang sering ditemui
kekerasan. Sudah merupakan kewajiban setiap manusia untuk menghargai hak asasi
setiap orang. Setiap orang memiiki hak untuk dihargai keberadaannya, apapun
yang terjadi. Hak asasi tidak bisa dikurangi, dicabut ataupun dibagi. Hak asasi
manusia memiliki sifat hakiki. Kita harus menghargai hak asasi setiap orang
dengan cara menghargai keberadaan mereka dan mengasihi mereka seperti yang
diperintahkan Allah kepada manusia.
Dalam kehidupan sosial, kita
berbeda dengan yang lainnya. Tuhan menciptakan setiap individu itu berbeda.
Karena perbedaan-perbedaan itulah yang menyebabkan manusia terkadang berkonflik.
Seperti yang kita tahu, penyebab konflik sosial adalah perbedaan kepentingan,
perbedaan kebudayaan, perbedaan pendirian dan perubahan sosial. Seseuatu yang
akan selalu ada dalam masyarakat. Jika kita berseteru dengan orang lain
terkadang kita ingin menjatuhkan orang tersebut. Terkadang kita melakukan
kekerasan yang dapat melukai hati orang lain. Kekerasan yang dimaksud bukan
hanya kekerasan secara fisik. Kekerasan bisa saja secara verbal maupun secara
psikologis. Kita cenderung untuk tidak menghargai orang lain ketika kita
berkonflik dengan mereka. Meskipun begitu sudah menjadi hak asasi setiap
manusia untuk dihargai keberadaannya dan diperlakukan sebagai manusia. Jika
kita saja sudah melakukan kekerasan, bagaimana bisa kita menghargai hak asasi
orang lain. Janganlah manusia saling membenci dan janganlah manusia saling
ingin menghilangkan lawan kita. Kita diciptakan oleh Tuhan untuk saling
mengasihi, bukan untuk membenci satu sama lain..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar