Minggu, 12 Januari 2020

Ayo Wujudkan 100 Persen Sanitasi Sehat 2025


Lingkungan merupakan sesuatu yang penting bagi berlangsungnya kehidupan mahluk hidup. Lingkungan merupakan tempat dimana unsur biotik mempertahankan hidupnya. Kualitas kebersihan lingkungan tentu mencerminkan kualitas kesehatan penghuninya. Kita sebagai manusia yang memiliki akal budi melebihi mahluk lainnya sudah sepantasnya menyadari urgensi dari kebersihan lingkungan. Moralitas kita bisa tercermin dari bagaimana cara kita memperlakukan lingkungan tempat kita tinggal. Kita tidak boleh tinggal diam jika melihat kondisi lingkungan sudah tidak layak untuk dikatakan sebagai lingkungan sehat. Kita sebagai manusia memiliki peranan yang cukup besar untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat kita tinggal.
Sanitasi sendiri memiliki pengertian yaitu perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Dari pengertian sanitasi, sudah jelas bahwa tujuan sanitasi adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Kualitas penduduk di suatu negara bisa dilihat dari tiga aspek yaitu kesehatan, pendapatan dan pendidikan. Kesehatan memegang peranan yang cukup penting dalam berlangsungnya hidup manusia karena penduduk yang sehat adalah syarat untuk terpenuhinya sumber daya manusia yang baik.
Sanitasi di Indonesia saat ini masih bisa dikatakan memrihatinkan. Menurut WHO, Indonesia berada di peringkat ketiga sanitasi terburuk pada tahun 2017. Bayangkan, Indonesia negara yang dikenal dengan keindahan alamnya menempati posisi ketiga sanitasi terburuk dunia. Sungguh ini merupakan sesuatu yang sangat ironis. Ditambah degan data pada tahun 2015, rumah tangga bersanitasi layak baru mencapai 62,14% (40,76 juta rumah tangga). Bisa dikatakan untuk mencapai 100 persen perlu usaha ekstra dari masing-masing individu. Bagi individu-individu yang selama ini tidak peduli dengan kondisi sanitasi lingkungannya, memang diperlukan usaha ekstra. Meski sulit bagi beberapa orang, mewujudkan sanitasi yang lebih baik tentu bukan merupakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, pemerintah Indonesia menargetkan untuk meraih 100 persen sanitasi sehat pada tahun 2025. Target ini merupakan salah satu bentuk itikad baik pemerintah dalam mewujudkan sanitasi yang lebih baik. Meski memiliki tujuan yang baik, masih banyak orang menganggap bahwa target pemerintah ini merupakan sesuatu yang tidak realistis. Sebenarnya target ini tidak sulit dicapai jika kita sungguh-sungguh mendukung tujuan baik dari pemerintah kita. Kita bisa memulai dari diri kita sendiri. Jika kita sudah bisa mendisiplinkan diri kita untuk mewujudkan sanitasi yang sehat melalui gaya hidup kita, kita bisa menjadi teladan bagi orang lain. Tidak perlu bersusah payah untuk memikirkan cara yang hebat untuk melakukannya karena jika kita konsisten, cara sederhana juga bisa menjaga kondisi lingkungan kita. Banyak cara yang bisa kita lakukan agar sanitasi sehat bisa tercipta. Diantaranya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan, menghemat penggunaan air dan membersihkan rumah dan pekarangan kita secara rutin.
Banyak tindakan kita yang tidak kita sadari menganggu kebersihan lingkungan kita. Kita terkadang tidak peduli akan kebersihan lingkungan kita. Membuang sampah sembarangan terutama ke sungai ataupun got merupakan salah satu contohnya. Kita menganggap bahwa dengan hanya membuang sedikit sampah tidak akan menimbulkan masalah yang berarti bagi kita. Kita terkadang tidak memikirkan bahwa bagaimana jika setiap orang membuang sedikit sampah ke sungai tersebut. Sungai yang kotor membuka peluang bagi bibit-bibit penyakit untuk tumbuh subur. Selain menimbulkan penyakit, membuang sampah ke sungai juga menyebabkan banjir. Seperti yang kita tahu bahwa bencana banjir di Indonesia selain karena kurangnya resapan air juga bisa disebabkan oleh sungai yang tidak lagi bisa menampung air hujan. Salah satu penyebab pendangkalan sungai adalah kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah ke sungai. Menyikapi fenomena ini, masihkah kita mau membuat alasan pembenar untuk membuang sampah di sungai?
Air bersih merupakan sumber daya yang bisa dikatakan terbatas. Keterbatasan sumber daya air mendorong pemerintah untuk mengeluarkan UU No. 17 tahun 2019 tentang sumber daya air. UU tersebut menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang kian meningkat tidak diiringi dengan sumber daya air yang meningkat pula. Kita sebagai masyarakat harus mendukung tujuan baik dari pemerintah denga cara menghemat penggunaan air. Dengan menghemat air, kita tidak hanya menjaga ketersediaan air bersih namun kita juga memastikan air tetap tersedia untuk masa depan kita. Bayangkan jika suatu saat nanti kita tidak mendapat akses yang cukup terhadap air bersih. Kita hanya akan mandi dengan air kotor yang membawa penyakit bagi kita. Sungguh bukan sesuatu yang diinginkan, bukan? Memang bagi orang yang tidak terbiasa menghemat air terasa sulit namun jika kita sudah terbiasa menghemat penggunaan air, kita tidak akan lagi merasa berat dalam melakukannya. Tidak lupa mematikan kran air setelah digunakan merupakan salah satu contoh cara untuk menghemat penggunaan air.
Selain menghemat penggunaan air, kita harus menjaga lingkungan sekitar kita agar tetap bersih. Dengan menjaga kebersihan lingungan sekitar kita, bukan hanya manfaat kesehatan yang kita dapat melainkan kita juga dapat menikmati berada di rumah kita sendiri. Rumah dan pekarangan tempat kita tinggal harus selalu bersih. Rutin membersihkan rumah dapat mengurangi resiko kita untuk terserang beberapa penyakit seperti diare, kolera, hingga hepatitis E. Kesehatan merupakan sesuatu yang penting untuk kita jaga karena jika kita sehat, kita bisa menjalankan aktivitas dengan baik.
Lingkungan yang bersih memiliki urgensi bagi kualitas kesehatan penghuninya. Dengan melakukan hal-hal yang baik terhadap lingkungan, kita secara tidak langsung mendukung target pemerintah yaitu 100 persen sanitasi sehat pada tahun 2025. Tidak sulit sebenarnya untuk mencapainya, hanya saja perlu niat dan disiplin diri yang kuat untuk melakukannya jika kita memang belum terbiasa. Oleh karena itu alangkah baiknya kita memulai dari sekarang untuk menjaga kebersihan lingkungan kita. Tidak ada kata terlambat untuk melakukannya.
















DAFTAR PUSTAKA

Antara Sumbar. 2013.  Indonesia Raih 100 persen sanitasi sehat 2025 di
Damashinta, Cynthia Ika. 2019. Sanitasi Indonesia Terburuk Ketiga di           
Virdhani, Marieska Harya. 2014. Air Bersih & Sanitasi Jadi Syarat Desa Sehat di             https://lifestyle.okezone.com/read/2014/10/20/481/1054463/air-bersih-sanitasi-jadi-   syarat-desa-sehat [diunduh 13 Desember 2019]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar