Lingkungan
merupakan sesuatu yang penting bagi berlangsungnya kehidupan mahluk hidup.
Lingkungan merupakan tempat dimana unsur biotik mempertahankan hidupnya.
Kualitas kebersihan lingkungan tentu mencerminkan kualitas kesehatan
penghuninya. Kita sebagai manusia yang memiliki akal budi melebihi mahluk
lainnya sudah sepantasnya menyadari urgensi dari kebersihan lingkungan.
Moralitas kita bisa tercermin dari bagaimana cara kita memperlakukan lingkungan
tempat kita tinggal. Kita tidak boleh tinggal diam jika melihat kondisi
lingkungan sudah tidak layak untuk dikatakan sebagai lingkungan sehat. Kita
sebagai manusia memiliki peranan yang cukup besar untuk menjaga kebersihan
lingkungan tempat kita tinggal.
Sanitasi sendiri memiliki pengertian yaitu
perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Dari
pengertian sanitasi, sudah jelas bahwa tujuan sanitasi adalah menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Kualitas penduduk di suatu negara bisa dilihat
dari tiga aspek yaitu kesehatan, pendapatan dan pendidikan. Kesehatan memegang
peranan yang cukup penting dalam berlangsungnya hidup manusia karena penduduk
yang sehat adalah syarat untuk terpenuhinya sumber daya manusia yang baik.
Sanitasi
di Indonesia saat ini masih bisa dikatakan memrihatinkan. Menurut WHO,
Indonesia berada di peringkat ketiga sanitasi terburuk pada tahun 2017.
Bayangkan, Indonesia negara yang dikenal dengan keindahan alamnya menempati
posisi ketiga sanitasi terburuk dunia. Sungguh ini merupakan sesuatu yang
sangat ironis. Ditambah degan data pada tahun 2015, rumah
tangga bersanitasi layak baru mencapai 62,14% (40,76 juta rumah tangga). Bisa dikatakan untuk mencapai
100 persen perlu usaha ekstra dari masing-masing individu. Bagi
individu-individu yang selama ini tidak peduli dengan kondisi sanitasi
lingkungannya, memang diperlukan usaha ekstra. Meski sulit bagi beberapa orang,
mewujudkan sanitasi yang lebih baik tentu bukan merupakan sesuatu yang mustahil
untuk dilakukan.
Menyadari pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan, pemerintah Indonesia menargetkan untuk meraih 100 persen sanitasi
sehat pada tahun 2025. Target ini merupakan salah satu bentuk itikad baik
pemerintah dalam mewujudkan sanitasi yang lebih baik. Meski memiliki tujuan
yang baik, masih banyak orang menganggap bahwa target pemerintah ini merupakan
sesuatu yang tidak realistis. Sebenarnya target ini tidak sulit dicapai jika
kita sungguh-sungguh mendukung tujuan baik dari pemerintah kita. Kita bisa
memulai dari diri kita sendiri. Jika kita sudah bisa mendisiplinkan diri kita
untuk mewujudkan sanitasi yang sehat melalui gaya hidup kita, kita bisa menjadi
teladan bagi orang lain. Tidak perlu bersusah payah untuk memikirkan cara yang
hebat untuk melakukannya karena jika kita konsisten, cara sederhana juga bisa
menjaga kondisi lingkungan kita. Banyak cara yang bisa kita lakukan agar
sanitasi sehat bisa tercipta. Diantaranya adalah dengan tidak membuang sampah
sembarangan, menghemat penggunaan air dan membersihkan rumah dan pekarangan
kita secara rutin.
Banyak tindakan kita yang tidak kita sadari
menganggu kebersihan lingkungan kita. Kita terkadang tidak peduli akan
kebersihan lingkungan kita. Membuang sampah sembarangan terutama ke sungai
ataupun got merupakan salah satu contohnya. Kita menganggap bahwa dengan hanya
membuang sedikit sampah tidak akan menimbulkan masalah yang berarti bagi kita.
Kita terkadang tidak memikirkan bahwa bagaimana jika setiap orang membuang
sedikit sampah ke sungai tersebut. Sungai yang kotor membuka peluang bagi
bibit-bibit penyakit untuk tumbuh subur. Selain menimbulkan penyakit, membuang
sampah ke sungai juga menyebabkan banjir. Seperti yang kita tahu bahwa bencana
banjir di Indonesia selain karena kurangnya resapan air juga bisa disebabkan
oleh sungai yang tidak lagi bisa menampung air hujan. Salah satu penyebab
pendangkalan sungai adalah kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah ke
sungai. Menyikapi fenomena ini, masihkah kita mau membuat alasan pembenar untuk
membuang sampah di sungai?
Air bersih merupakan sumber daya yang bisa
dikatakan terbatas. Keterbatasan sumber daya air mendorong pemerintah untuk
mengeluarkan UU No. 17 tahun 2019 tentang sumber daya air. UU tersebut
menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang kian meningkat tidak diiringi dengan
sumber daya air yang meningkat pula. Kita sebagai masyarakat harus mendukung
tujuan baik dari pemerintah denga cara menghemat penggunaan air. Dengan
menghemat air, kita tidak hanya menjaga ketersediaan air bersih namun kita juga
memastikan air tetap tersedia untuk masa depan kita. Bayangkan jika suatu saat
nanti kita tidak mendapat akses yang cukup terhadap air bersih. Kita hanya akan
mandi dengan air kotor yang membawa penyakit bagi kita. Sungguh bukan sesuatu
yang diinginkan, bukan? Memang bagi orang yang tidak terbiasa menghemat air
terasa sulit namun jika kita sudah terbiasa menghemat penggunaan air, kita
tidak akan lagi merasa berat dalam melakukannya. Tidak lupa mematikan kran air
setelah digunakan merupakan salah satu contoh cara untuk menghemat penggunaan
air.
Selain menghemat penggunaan air, kita harus
menjaga lingkungan sekitar kita agar tetap bersih. Dengan menjaga kebersihan
lingungan sekitar kita, bukan hanya manfaat kesehatan yang kita dapat melainkan
kita juga dapat menikmati berada di rumah kita sendiri. Rumah dan pekarangan
tempat kita tinggal harus selalu bersih. Rutin membersihkan rumah dapat
mengurangi resiko kita untuk terserang beberapa penyakit seperti diare, kolera,
hingga hepatitis E. Kesehatan merupakan sesuatu yang penting untuk kita jaga
karena jika kita sehat, kita bisa menjalankan aktivitas dengan baik.
Lingkungan yang bersih memiliki urgensi bagi
kualitas kesehatan penghuninya. Dengan melakukan hal-hal yang baik terhadap
lingkungan, kita secara tidak langsung mendukung target pemerintah yaitu 100
persen sanitasi sehat pada tahun 2025. Tidak sulit sebenarnya untuk
mencapainya, hanya saja perlu niat dan disiplin diri yang kuat untuk
melakukannya jika kita memang belum terbiasa. Oleh karena itu alangkah baiknya
kita memulai dari sekarang untuk menjaga kebersihan lingkungan kita. Tidak ada
kata terlambat untuk melakukannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Antara Sumbar. 2013. Indonesia Raih 100 persen sanitasi sehat 2025
di
https://sumbar.antaranews.com/berita/46101/indonesia-raih-100-persen-sanitasi-sehat-2025
26 Juni 2013. [diunduh 15 Desember 2019]
Damashinta, Cynthia
Ika. 2019. Sanitasi Indonesia Terburuk
Ketiga di
https://www.solopos.com/sanitasi-indonesia-terburuk-ketiga-956428
[diunduh 15 Desember 2019]
Virdhani, Marieska
Harya. 2014. Air Bersih & Sanitasi
Jadi Syarat Desa Sehat di https://lifestyle.okezone.com/read/2014/10/20/481/1054463/air-bersih-sanitasi-jadi- syarat-desa-sehat [diunduh 13 Desember
2019]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar