Minggu, 12 Januari 2020

Kuliah Tidak Menjamin Kesuksesan


Pendidikan merupakan salah satu hal utama yang membangun kehidupan manusia. Baik pemerintah maupun masyarakat menyadari urgensi pendidikan dalam membangun bangsa dan negara. Inovasi-inovasi penting telah dilakukan untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Berbagai cara juga telah dilakukan untuk membangun pendidikan di negri ini. Hal ini pastinya bertujuan untuk membawa negara Indonesia ke arah yang lebih maju. Seperti yang kita ketahui bahwa negara-negara maju di dunia pastinya memiliki sistem pendidikan yang maju pula. Pendidikan juga kerap disebut sebagai suatu proses memanusiakan manusia. Pendidikan setelah sekolah, atau yang biasa kita sebut sebagai pendidikan tinggi merupakan sesuatu yang memang memegang peran yang cukup penting di era revolusi industri 4.0 ini. Menurut KBBI, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran dan pelatihan. Dari pengertian pendidikan, bisa kita lihat bahwa pendidikan adalah suatu proses pembelajaran untuk membentuk keterampilan. Tentu keterampilan yang dimaksud disini adalah keterampilan yang pasti berguna untuk kehidupan kita.
Meski hampir semua orang menyadari pentingnya pendidikan, masih banyak orang yang tidak mementingkan hakikat dari pendidikan itu sendiri. Hakikat dari pendidikan adalah suatu proses untuk menuntun manusia akan cara hidup yang seharusnya. Pendidikan merupakan suatu dasar untuk membentuk kepribadian dan keterampilan yang baik. Layaknya di negara-negara lain, pendidikan di Indonesia mengenal sistem pendidikan tersier yang biasa kita sebut sebagai sistem pendidikan formal setelah sekolah. Untuk menempuh sistem pendidikan setelah sekolah, banyak cara yang bisa kita lakukan. Meski banyak cara yang dapat kita lakukan, masih banyak orang yang menganggap hanya dengan berkuliah kesuksesan karir dapat dicapai.
 Jika kita amati mengenai fenomena di masyarakat yang menyangkut tentang pendidikan, masih banyak hal-hal yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Kerapkali kita melihat sesuatu yang bisa dikatakan memrihatinkan. Dewasa ini banyak sekali kita temukan para orang tua yang memaksakan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan tinggi setelah lulus dari bangku SMA. Masih banyak juga kita temukan para orang tua yang berpikir bahwa kuliah dapat menjamin kesuksesan. Meskipun banyak orang tua yang ingin anaknya mengenyam pendidikan tinggi, pada kenyataannya banyak anak yang justru tidak ingin mengenyam pendidikan tinggi. Tentu saja ini mengakibatkan timbulnya keterpaksaan dalam menjalankan kuliah sehingga perkembangan mereka tidak maksimal. Hal ini memiliki dampak negatif bagi mental anak-anak yang menjalankan kuliah dengan keterpaksaan.
Anggapan yang Keliru
Banyak orang beranggapan bahwa kuliah pasti membawa seseorang kepada kesuksesan padahal, hal tersebut belum tentu adanya. Dengan adanya anggapan tersebut, para orang tua terkadang memaksakan kehendaknya agar anaknya bisa berkuliah. Hal ini disebabkan oleh keinginan orang tua untuk melihat anaknya sukses. Tentu saja niat dari setiap orang tua yang ingin anaknya berkuliah adalah baik. Orang tua terkadang lupa bahwa tujuan yang baik bisa diwujudkan tidak dengan hanya satu tindakan, banyak cara-cara lainnya yang mungkin lebih tepat untuk seorang individu. Perlu digarisbawahi bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk meraih kesuksesan.
Jika kita cermati kuliah sebenanya bukan merupakan sesuatu yang wajib untuk menuju sukses. Anggapan bahwa kuliah adalah satu-satunya cara untuk menuju sukses pada dasarnya hanyalah salah satu contoh kesalahan pengambilan premis. Disini kita harus meluruskan kesalahan pengambilan premis tersebut. Perlu digarisbawahi bahwa sesungguhnya tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang tertulis pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Mencerdaskan kehidupan bangsa berarti menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang penuh wawasan dan pengetahuan. Banyak cara untuk mencapai tujuan nasional ini. Suatu tujuan tidak harus hanya dilakukan dengan satu cara.
Banyak perusahaan-perusahaan yang masih mewajibkan calon karyawannya untuk lulus minimal SI atau D3. Hal ini tentu disebabkan oleh kesalahan penyusunan mindset yang mengatakan bahwa hanya dengan kuliah, kemampuan yang dibutuhkan untuk bekerja terpenuhi. Faktanya, tidak semua kemampuan untuk bekerja didapat dari perkuliahan. Pengalaman dan pendidikan masa kecil adalah faktor utama yang paling menentukan. Pada masa kecil, kepribadian kita haruslah dibentuk sedemikian rupa agar bisa memiliki kepribadian yang baik. Membentuk kepribadian orang di tempat kuliah merupakan sesuatu yang sia-sia. Disini muncul sebuah pertanyaan besar, apakah kuliah hanya merupakan satu-satunya cara untuk menuju kesuksesan?
Yang Lulus Kuliah Belum Tentu Sukses
Kuliah sebenarnya tidak menjamin kesuksesan. Kecerdasan seorang individu tidak bisa diukur hanya dengan sebuah ijazah. Banyak orang berpikir bahwa hanya dengan berkuliah mereka dapat belajar mengenai soft skill, yang berarti kemampuan untuk bersosialisasi padahal hal ini tidak terbukti adanya. Soft skill, kemampuan seorang individu dalam mengelola emosi merupakan sebuah kemampuan yang proses belajarnya berlangsung seumur hidup. Pengembangan kemampuan bergaul dan mengelola emosi akan lebih maksimal jika seseorang memiliki kemauan kuat untuk mengasahnya, bukan sekedar dengan berkuliah di perguruan tinggi. Banyak hal-hal diluar kegiatan perkuliahan yang bisa mengasah soft skill seseorang.
Pada tahun 2019, angka pengangguran sarjana meningkat. Berdasarkan hasil penelitian dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran mengalami penurunan sebanyak 50 ribu orang dari 6.87 juta orang menjadi 6.82 juta orang. Memang dilihat dari data diatas, angka pengangguran mengalami penurunan. Namun angka pengangguran sarjana dari golongan tenaga kerja yang menganggur meningkat. Jika kita cermati dari data penurunan angka pengangguran, pasti ada cara lain yang mereka lakukan untuk bisa bekerja tanpa harus menjadi sarjana. Cara yang mereka lakukan tentu banyak yang berhasil, dibuktikan dengan data dan fakta meningkatnya angka pengangguran gelar sarjana. Hal ini membuktikan bahwa sudah saatnya kita memikirkan inovasi-inovasi lain selain dengan berkuliah.
Kuliah memang merupakan sesuatu yang baik untuk mengembangkan bakat kita tetapi kita juga harus berpandangan realistis. Tidak semua orang bisa puas dengan kegiatan perkuliahan. Seperti yang kita tahu bahwa dengan mengenyam pendidikan di bangku kuliah, kita harus mempelajari apa yang diwajibkan berdasarkan sebuah standar. Bagi orang-orang tertentu ini merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Jika seseorang mempelajari sesuatu dengan tidak nyaman, tentu akan menghambat semangat mereka untuk maju.
Banyak Orang Bisa Sukses Tanpa Kuliah
            Jika kita amati orang-orang sukses di dunia, banyak dari mereka yang tidak memiliki gelar apapun. Orang-orang yang masuk kedalam jajaran orang tersukses di dunia banyak yang tidak lulus pendidikan tinggi. Berdasarkan hasil riset dari majalah Forbes pada tahun 2017, dari persentase 100 orang terkaya di dunia, 32 persen dari mereka tidak kuliah. Banyak orang yang bisa sukses tanpa harus kuliah. Seperti contohnya Bill Gates yang dikeluarkan dari tempat kuliahnya karena ia terlalu fokus untuk menciptakan Microsoft. Mark Zuckerberg yang juga dikeluarkan dari tempat kuliahnya karena ia terlalu fokus mengembangkan sebuah platform sosial media, Facebook.
            Banyak orang sukses di Indonesia yang tidak kuliah. Kita ambil contoh Bob Sadino yang merasa beruntung tidak sempat kuliah. Karena ia tidak kuliah, ia jadi termotivasi untuk mengembangkan bakatnya sehingga ia bisa menjadi pengusaha sukses yang mempekerjakan banyak sarjana. Susi Pudjiastuti yang pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMA saja. Meski ia hanya mengenyam pendidikan hingga SMA, ia berhasil menjadi orang yang sukses hingga hampir semua orang di Indonesia mengenalnya. Andy F. Noya yang terkenal lewat acara yang dibawakannya yaitu ‘Kick Andy’ hanya merupakan lulusan STM. Meski ia hanya lulusan STM, ia tekun mengembangkan bakatnya sehingga ia bisa menjadi sukses. Masih banyak lagi contoh-contoh orang yang sukses tanpa kuliah. Melihat fakta diatas, masih haruskah kita menganggap bahwa kuliah merupakan satu-satunya hal yang bisa dilakukan setelah menyelesaikan pendidikan di SMA?
Hal Yang Bisa Dilakukan Setelah Lulus Sekolah Selain Kuliah
            Banyak hal yang bisa kita kerjakan setelah lulus kuliah. Kita tidak harus memaksakan diri jika kita memang tidak ingin kuliah. Kegiatan seperti mengikuti kursus, langsung bekerja ataupun belajar secara autodidak juga bisa membawa seseorang kepada kesuksesan. Ada orang yang ingin mengembangkan bakatnya dan ia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh sehingga kesuksesan bisa ia capai. Ada orang yang berani mengambil resiko sehingga pada titik tertentu, seseorang bisa menuju kesuksesan. Perlu ditekankan bahwa menempuh pendidikan setelah lulus SMA bisa dilakukan baik dengan lembaga formal, informal maupun secara mandiri. Sebenarnya banyak cara untuk meraih kesuksesan.
Sudah Saatnya Kita Menentukan Jalan Kita Sendiri
Dari hal-hal diatas bisa kita lihat berbagai fakta bahwa masih banyak orang yang menganggap bahwa hanya dengan kuliah seseorang bisa mencapai kesuksesan. Kesalahan berpikir hingga ketakutan akan kurangnya pergaulan untuk pengembangan soft skill melatarbelakangi mengapa orang-orang banyak yang memaksakan untuk kuliah meskipun belum tentu itu merupakan panggilan hidupnya. Dengan fenomena diatas, ada beberapa ide yang bisa menjadi solusi. Ide yang pertama adalah pemerintah mendirikan sebuah lembaga khusus untuk sertifikasi sebagai bentuk penghargaan terhadap orang yang mengasah kemampuan diri mereka dengan autodidak. Ide yang kedua adalah pemerintah memberikan bantuan dana untuk pendirian lembaga-lembaga kursus keterampilan. Ide yang ketiga adalah membangun konstruksi hukum yang memberikan sanksi perdata bagi perusahaan-perusahaan yang menyertakan lulus kuliah sebagai syarat untuk menjadi karyawan. Dengan solusi-solusi diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa sudah seharusnya kita menghapus anggapan bahwa kuliah sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar