Pendidikan
merupakan salah satu hal utama yang membangun kehidupan manusia. Baik
pemerintah maupun masyarakat menyadari urgensi pendidikan dalam membangun
bangsa dan negara. Inovasi-inovasi penting telah dilakukan untuk memajukan
sistem pendidikan di Indonesia. Berbagai cara juga telah dilakukan untuk
membangun pendidikan di negri ini. Hal ini pastinya bertujuan untuk membawa
negara Indonesia ke arah yang lebih maju. Seperti yang kita ketahui bahwa
negara-negara maju di dunia pastinya memiliki sistem pendidikan yang maju pula.
Pendidikan juga kerap disebut sebagai suatu proses memanusiakan manusia.
Pendidikan setelah sekolah, atau yang biasa kita sebut sebagai pendidikan
tinggi merupakan sesuatu yang memang memegang peran yang cukup penting di era
revolusi industri 4.0 ini. Menurut KBBI, pendidikan adalah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran dan pelatihan. Dari
pengertian pendidikan, bisa kita lihat bahwa pendidikan adalah suatu proses
pembelajaran untuk membentuk keterampilan. Tentu keterampilan yang dimaksud
disini adalah keterampilan yang pasti berguna untuk kehidupan kita.
Meski
hampir semua orang menyadari pentingnya pendidikan, masih banyak orang yang tidak
mementingkan hakikat dari pendidikan itu sendiri. Hakikat dari pendidikan
adalah suatu proses untuk menuntun manusia akan cara hidup yang seharusnya.
Pendidikan merupakan suatu dasar untuk membentuk kepribadian dan keterampilan
yang baik. Layaknya di negara-negara lain, pendidikan di Indonesia mengenal
sistem pendidikan tersier yang biasa kita sebut sebagai sistem pendidikan
formal setelah sekolah. Untuk menempuh sistem pendidikan setelah sekolah,
banyak cara yang bisa kita lakukan. Meski banyak cara yang dapat kita lakukan,
masih banyak orang yang menganggap hanya dengan berkuliah kesuksesan karir
dapat dicapai.
Jika kita amati mengenai fenomena di masyarakat
yang menyangkut tentang pendidikan, masih banyak hal-hal yang belum berjalan
sebagaimana mestinya. Kerapkali kita melihat sesuatu yang bisa dikatakan memrihatinkan.
Dewasa ini banyak sekali kita temukan para orang tua yang memaksakan
anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan tinggi setelah lulus dari bangku SMA. Masih
banyak juga kita temukan para orang tua yang berpikir bahwa kuliah dapat
menjamin kesuksesan. Meskipun banyak orang tua yang ingin anaknya mengenyam
pendidikan tinggi, pada kenyataannya banyak anak yang justru tidak ingin
mengenyam pendidikan tinggi. Tentu saja ini mengakibatkan timbulnya
keterpaksaan dalam menjalankan kuliah sehingga perkembangan mereka tidak
maksimal. Hal ini memiliki dampak negatif bagi mental anak-anak yang
menjalankan kuliah dengan keterpaksaan.
Anggapan yang Keliru
Banyak
orang beranggapan bahwa kuliah pasti membawa seseorang kepada kesuksesan
padahal, hal tersebut belum tentu adanya. Dengan adanya anggapan tersebut, para
orang tua terkadang memaksakan kehendaknya agar anaknya bisa berkuliah. Hal ini
disebabkan oleh keinginan orang tua untuk melihat anaknya sukses. Tentu saja
niat dari setiap orang tua yang ingin anaknya berkuliah adalah baik. Orang tua
terkadang lupa bahwa tujuan yang baik bisa diwujudkan tidak dengan hanya satu
tindakan, banyak cara-cara lainnya yang mungkin lebih tepat untuk seorang individu.
Perlu digarisbawahi bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk meraih
kesuksesan.
Jika
kita cermati kuliah sebenanya bukan merupakan sesuatu yang wajib untuk menuju
sukses. Anggapan bahwa kuliah adalah satu-satunya cara untuk menuju sukses pada
dasarnya hanyalah salah satu contoh kesalahan pengambilan premis. Disini kita
harus meluruskan kesalahan pengambilan premis tersebut. Perlu digarisbawahi
bahwa sesungguhnya tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,
seperti yang tertulis pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Mencerdaskan
kehidupan bangsa berarti menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang penuh
wawasan dan pengetahuan. Banyak cara untuk mencapai tujuan nasional ini. Suatu
tujuan tidak harus hanya dilakukan dengan satu cara.
Banyak
perusahaan-perusahaan yang masih mewajibkan calon karyawannya untuk lulus
minimal SI atau D3. Hal ini tentu disebabkan oleh kesalahan penyusunan mindset yang mengatakan bahwa hanya
dengan kuliah, kemampuan yang dibutuhkan untuk bekerja terpenuhi. Faktanya,
tidak semua kemampuan untuk bekerja didapat dari perkuliahan. Pengalaman dan pendidikan
masa kecil adalah faktor utama yang paling menentukan. Pada masa kecil,
kepribadian kita haruslah dibentuk sedemikian rupa agar bisa memiliki
kepribadian yang baik. Membentuk kepribadian orang di tempat kuliah merupakan
sesuatu yang sia-sia. Disini muncul sebuah pertanyaan besar, apakah kuliah
hanya merupakan satu-satunya cara untuk menuju kesuksesan?
Yang Lulus Kuliah Belum Tentu
Sukses
Kuliah
sebenarnya tidak menjamin kesuksesan. Kecerdasan seorang individu tidak bisa
diukur hanya dengan sebuah ijazah. Banyak orang berpikir bahwa hanya dengan
berkuliah mereka dapat belajar mengenai soft
skill, yang berarti kemampuan untuk bersosialisasi padahal hal ini tidak terbukti
adanya. Soft skill, kemampuan seorang
individu dalam mengelola emosi merupakan sebuah kemampuan yang proses
belajarnya berlangsung seumur hidup. Pengembangan kemampuan bergaul dan mengelola
emosi akan lebih maksimal jika seseorang memiliki kemauan kuat untuk
mengasahnya, bukan sekedar dengan berkuliah di perguruan tinggi. Banyak hal-hal
diluar kegiatan perkuliahan yang bisa mengasah soft skill seseorang.
Pada
tahun 2019, angka pengangguran sarjana meningkat. Berdasarkan hasil penelitian
dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran mengalami penurunan
sebanyak 50 ribu orang dari 6.87 juta orang menjadi 6.82 juta orang. Memang
dilihat dari data diatas, angka pengangguran mengalami penurunan. Namun angka
pengangguran sarjana dari golongan tenaga kerja yang menganggur meningkat. Jika
kita cermati dari data penurunan angka pengangguran, pasti ada cara lain yang
mereka lakukan untuk bisa bekerja tanpa harus menjadi sarjana. Cara yang mereka
lakukan tentu banyak yang berhasil, dibuktikan dengan data dan fakta
meningkatnya angka pengangguran gelar sarjana. Hal ini membuktikan bahwa sudah
saatnya kita memikirkan inovasi-inovasi lain selain dengan berkuliah.
Kuliah
memang merupakan sesuatu yang baik untuk mengembangkan bakat kita tetapi kita
juga harus berpandangan realistis. Tidak semua orang bisa puas dengan kegiatan
perkuliahan. Seperti yang kita tahu bahwa dengan mengenyam pendidikan di bangku
kuliah, kita harus mempelajari apa yang diwajibkan berdasarkan sebuah standar.
Bagi orang-orang tertentu ini merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Jika
seseorang mempelajari sesuatu dengan tidak nyaman, tentu akan menghambat
semangat mereka untuk maju.
Banyak Orang Bisa Sukses Tanpa
Kuliah
Jika
kita amati orang-orang sukses di dunia, banyak dari mereka yang tidak memiliki
gelar apapun. Orang-orang yang masuk kedalam jajaran orang tersukses di dunia
banyak yang tidak lulus pendidikan tinggi. Berdasarkan hasil riset dari majalah
Forbes pada tahun 2017, dari persentase 100 orang terkaya di dunia, 32 persen dari
mereka tidak kuliah. Banyak orang yang bisa sukses tanpa harus kuliah. Seperti
contohnya Bill Gates yang dikeluarkan dari tempat kuliahnya karena ia terlalu
fokus untuk menciptakan Microsoft. Mark Zuckerberg yang juga dikeluarkan dari
tempat kuliahnya karena ia terlalu fokus mengembangkan sebuah platform sosial media, Facebook.
Banyak orang sukses di Indonesia
yang tidak kuliah. Kita ambil contoh Bob Sadino yang merasa beruntung tidak
sempat kuliah. Karena ia tidak kuliah, ia jadi termotivasi untuk mengembangkan
bakatnya sehingga ia bisa menjadi pengusaha sukses yang mempekerjakan banyak
sarjana. Susi Pudjiastuti yang pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan
hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMA saja. Meski ia hanya mengenyam
pendidikan hingga SMA, ia berhasil menjadi orang yang sukses hingga hampir
semua orang di Indonesia mengenalnya. Andy F. Noya yang terkenal lewat acara
yang dibawakannya yaitu ‘Kick Andy’ hanya merupakan lulusan STM. Meski ia hanya
lulusan STM, ia tekun mengembangkan bakatnya sehingga ia bisa menjadi sukses.
Masih banyak lagi contoh-contoh orang yang sukses tanpa kuliah. Melihat fakta
diatas, masih haruskah kita menganggap bahwa kuliah merupakan satu-satunya hal
yang bisa dilakukan setelah menyelesaikan pendidikan di SMA?
Hal Yang Bisa Dilakukan Setelah
Lulus Sekolah Selain Kuliah
Banyak
hal yang bisa kita kerjakan setelah lulus kuliah. Kita tidak harus memaksakan
diri jika kita memang tidak ingin kuliah. Kegiatan seperti mengikuti kursus,
langsung bekerja ataupun belajar secara autodidak juga bisa membawa seseorang
kepada kesuksesan. Ada orang yang ingin mengembangkan bakatnya dan ia
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh sehingga kesuksesan bisa ia capai. Ada
orang yang berani mengambil resiko sehingga pada titik tertentu, seseorang bisa
menuju kesuksesan. Perlu ditekankan bahwa menempuh pendidikan setelah lulus SMA
bisa dilakukan baik dengan lembaga formal,
informal maupun secara mandiri. Sebenarnya banyak cara untuk meraih kesuksesan.
Sudah Saatnya Kita Menentukan Jalan
Kita Sendiri
Dari
hal-hal diatas bisa kita lihat berbagai fakta bahwa masih banyak orang yang
menganggap bahwa hanya dengan kuliah seseorang bisa mencapai kesuksesan. Kesalahan
berpikir hingga ketakutan akan kurangnya pergaulan untuk pengembangan soft skill melatarbelakangi mengapa
orang-orang banyak yang memaksakan untuk kuliah meskipun belum tentu itu
merupakan panggilan hidupnya. Dengan fenomena diatas, ada beberapa ide yang
bisa menjadi solusi. Ide yang pertama adalah pemerintah mendirikan sebuah
lembaga khusus untuk sertifikasi sebagai bentuk penghargaan terhadap orang yang
mengasah kemampuan diri mereka dengan autodidak. Ide yang kedua adalah
pemerintah memberikan bantuan dana untuk pendirian lembaga-lembaga kursus
keterampilan. Ide yang ketiga adalah membangun konstruksi hukum yang memberikan
sanksi perdata bagi perusahaan-perusahaan yang menyertakan lulus kuliah sebagai
syarat untuk menjadi karyawan. Dengan solusi-solusi diatas, bisa ditarik
kesimpulan bahwa sudah seharusnya kita menghapus anggapan bahwa kuliah sebagai
satu-satunya jalan menuju kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar